Sunday 2 November 2014

Dari Toples dengan Lilin di Dalamnya

"Sendu begini, ada yang enggan memunculkan cahyanya.
Malam ini, kuberi secercah terang dari toples dengan lilin di dalamnya
hingga ia rasakan hangat meski jauh, kuharap mampu."

Dari tadi ada yang sibuk dengan lamunannya
alisnya berkerut, matanya kosong memandang daun yang sibuk diterpa angin
Jangan salah, pikirannya sedang bertualang dengan asyiknya
Ia sedang serius dengan mimpinya
yang orang bilang itu terlalu muluk

Sebenarnya sederhana,
Ia hanya sedang mencinta
Berulangkali memberinya pupuk,
menyiramnya..
berharap akan tumbuh bunga
yang merah merekah kemudian.

Ia banyak berkisah tentang lamunannya
Aku kerap mendengarkan, merasakan, hingga menangis
Ia terlalu sempurna menjadi pencinta
Acap kali dihinggapi rasa takut yang semestinya tak perlu.
Andai Ia itu Aku, entah, apakah kau akan melakukan yang sama, sayang?

Terlalu sendu menatapnya di hari ini
Seharian ia hanya berkutat dengan mimpi disertai lamunannya
Hari ini berbeda dengan biasanya
Ia begitu bersahabat dengan mendung dan gerimis bulan November
Semoga ia tak lupa berdoa.

Kuhampiri, siap mendengar kisahnya lagi
Ia menyalakan lilin di toples yang lain dan memintaku memegangnya
"Hangat? Apakah kau merasa aman?"
Ya, kala itu aku begitu merasakan aman yang begitu luar biasa.
Hanya cinta yang bisa seperti ini,
begitu juga kamu, denganmu yang banyak memberiku rasa aman meskipun jauh.

Semua ini terasa, seolah ia menaruh segenap perasaannya di dalam toples ini
Sungguh beruntung wanita itu, dicintai dengan kasih yang tulus tak harap kembali
Bukan sepertiku yang masih banyak menuntut
Apa arti cinta yang sebenarnya?
Seperti ia kah?
Jika banyak yang mengartikan cinta sebagai tuntutan.
Berarti bukan cinta yang kumiliki saat ini.

Sejenak aku diam dengan ia yang terus bercerita
Tidak kudengarkan lagi karena kini kesibukanku adalah pikiranku sendiri
Cinta,
akankah itu aku?
yang menjadi ruang di tubuhmu yang kosong, tulang rusukmu.
menjadi penenang dalam masalahmu, 
tempatmu mengadu ketika membutuhkan sandaran,
tempatmu beristirahat ketika membutuhkan kekuatan, dan
tempatmu pulang karna rindu yang membuatmu selalu ingin kembali?
Akankah itu aku?

No comments:

Post a Comment

© Asri Nuranisa Dewi
Blogger Template Designed by pipdig