Monday 8 April 2019

Berbicara Ketulusan


Temanku bilang "Tulus bukan berarti tidak rasional, bukan?"
Membuatku berpikir sebenarnya tulus itu bagaimana? 

Memang betul, membantu orang lain sangat menyenangkan dan menghangatkan jiwa. Aku senang melihat senyum yang terukir di wajah mereka ketika aku mempunyai pengaruh dalam hidupnya. Betul, tidak semua orang mau membantu dan tidak semua orang mau dibantu. Aku bukanlah orang yang dengan sengaja mencari orang lain yang memerlukan bantuan atau yang dengan mudahnya memberikan bantuan pada orang lain. Memang bukan aku yang bisa sebaik itu. Kecuali, untuk mereka yang sudah terlalu menyentuh hati dan hidupku yang mungkin saja tanpa berpikir aku akan 'tulus' melakukan apa saja. Sebarat apapun, sejauh apapun, sesulit apapun. Hanya saja petuahku adalah jangan pernah berlindung dari kata itu jika pertolonganmu masih sering kamu pertanyakan.

Mungkin disitulah aku sekarang. Mempertanyakan hal yang selama ini telah dikorbankan. Ibuku mengatakan "Hidup itu bisa melulu tentang take and give tetapi bisa juga bukan. Ada masanya kamu harus dikecewakan untuk belajar bahwa hidup tidak melulu mulus sesuai ekspektasimu." Entah mengapa aku selalu berharap jika aku menolong orang lain, aku pun akan mendapatkan hal yang sama nantinya. Kebaikan akan selalu berbalas kebaikan. But hang on!
This is what I'm thinking right now: I always say yes and nodded every time people ask me for a help, even though it will sacrifice my self. Because I always think that what if I'm not good enough or what if they found someone better and left me? I thought that my feeling don't matter. What matter is they will not leave me. That's my biggest fear, losing people I love. I've lost my self respect. But that's life. That's life. Welcome to the real world, honey. 

Berbicara perasaan memang tidak melulu akan terpuaskan. Menerima dan mengharapkan orang lain untuk melakukan hal yang sama padaku atas semua yang telah kuberikan adalah hal yang tidak mudah. Dari sini aku belajar, 'tulus' memiliki makna yang sangat dalam; tulus itu tidak mempertanyakan, tulus itu bukan mengharap imbalan, tulus itu bukan soal mengecewakan dan dikecewakan.  
Mungkin aku harus banyak belajar. Mungkin membantu itu perlu berjiwa besar. Karena belum tentu orang lain akan melakukan hal yang sama persis seperti yang kamu lakukan, kepadamu. Kepadamu.

Noted: By saying 'yes' to everything until it hurts your self, you forgettin' the most essential thing in life, your own happiness. Your own happiness comes first. It should be! 

No comments:

Post a Comment

© Asri Nuranisa Dewi
Blogger Template Designed by pipdig