Tuesday 30 October 2018

What If...

Manusia senang membuat cerita. Baik untuk orang lain maupun dirinya sendiri. Kita memainkan peran yang sangat penting dalam hidup ini. Hingga kita berpikir, siapa yang tidak mau mendengar ceritaku?
Aku tau kita semua berjuang. Kita semua mengharapkan kisah yang menggembirakan. Kita semua berebut suara untuk menjadi yang paling didengar. Hanya saja, pernahkah kita berpikir bagaimana jika kita memilih jalan cerita yang berbeda dari cerita kita sekarang ini?

Contohnya,  apa yang akan terjadi jika aku memilih untuk tidak melanjutkan studiku?
Apa yang akan terjadi jika weekend kemarin aku pergi ke suatu tempat yang baru?
Apa yang akan terjadi jika aku tidak kembali ke Indonesia?
Apa yang akan terjadi jika aku memilih makan nasi goreng di cafe daripada makan gratis di sekolah? 
Apa yang akan terjadi jika aku tidak mengikuti seleksi Language Assistant di kampusku?
atau....
Apa yang akan terjadi jika aku tidak bertemu denganmu?

Akankah kehidupan ini tetap sama?

Aku mencoba mencari jawabannya hingga kemudian tertarik membaca teori paralel waktu. Aku tau, secara ilmiah hal-hal seperti ini belum bisa dibuktikan kebenarannya. Silahkan panggil aku illogical, hanya saja aku berpikir semua kemungkinan itu selalu ada. Mereka bilang dunia paralel ini berdiri sejajar dengan dunia yang kita huni sekarang. Dunia itu berdiri untuk sisi kita (yang lain) dengan pilihan-pilihan hidup kita yang lain pula. Ya 'pilihan-pilihan', karena hidup itu bukan hanya tentang dua pilihan, bukan?

Apakah kita berdiri pada pilihan yang tepat? Apakah kita berdiri pada proses kehidupan yang sebagai mana mestinya? Apakah kita masih berdiri di sini jika di dunia 'yang lain' memperoleh kesempatan yang lebih baik? Dan bagaimana jika kita mengetahui semua pilihan-pilihan itu beserta jawaban cerita akhirnya? Apakah kehidupan bisa menjadi 'adil' dan 'memuaskan'? Masihkah ada kejahatan? Masihkah ada penyesalan? Masihkah ada kesedihan?  

Inilah mengapa sebuah rahasia seharusnya tetap menjadi rahasia. Toh dengan terlalu mengetahui kita menjadi jemawa dan tidak belajar. Betul, karena pada akhirnya semakin banyak mencari tahu aku semakin tidak tahu apa-apa. So, what if.....?

No comments:

Post a Comment

© Asri Nuranisa Dewi
Blogger Template Designed by pipdig